Kemampuan maksimal seorang atlet tidak hanya
ditandai dengan banyaknya sertifikat, medali ataupun piala, proses yang
mematangkan atlet tersebut merupakan hal paling penting. Olahraga hockey merupakan suatu olahraga
permainan yang menuntut aspek-aspek seperti: fisik, teknik, taktik dan mental
untuk dapat menampilkan prestasi puncak. Pentingnya empat aspek di atas
memiliki hubungan dalam memaksimalkan prestasi dalam permainan hockey. Pada kesempatan ini saya akan membahas mengenai teknik
dalam olahraga hockey.
Menurut Cadman
(1985:5-32) teknik dalam permainan hockey
adalah: “individual ball control (grip,
vision and footwork), passing the ball (push, reverse stick push, hit, flick,
aerial flick, scoop), receiving and controlling the ball (from in front, from
the left and from the right), tackling (open side and reverse side), beating
and opponent, goalkeeping (saving and clearing and positioning)”.
Menurut Ten & Haridas (2006:40), “terdapat beberapa kemahiran asas yang patut diperoleh supaya pemain
dapat keseronokan daripada permainan ini: 1) menggelecek, 2) memukul,
3) menolak, 4) menguis, 5) menahan/menyerkap,
6) menghantar, 7) merebut/tackle, 8) sudut penalti”.
Menurut Meng
(1996:3), menjelaskan bahwa teknik dasar dalam permainan hockey adalah: “1) mengawal
bola dan mengelecek, 2) memukul dan
menahan bola, 3) menolak, menguis dan
menceduk, 4) menghantar dan menerima,
5) mengelak 6) merebut, 7) menjaga gol,
8) permainan berpasukan dan posisi,
9) gerakan terancang (set pieces)”.
Menurut Glencross
(1984:25-54), teknik dasar dalam permainan hockey
yang harus dikuasai adalah: “the grips,
moving with the ball - the dribbling skills (close dribble, loose dribble and
indian dribble), receiving and controlling the ball - the trapping skills,
distributing the ball - the passing skills (push, hit, flick, scoop, reverse
hit, reverse push), the dispossessions - the tackling skills (lunge or poke
tackle, block tackle and reverse tackle), specialist skills (goal shooting and
goal keeping)”.
a.
The
grips
Memegang stick dalam permainan
hockey adalah hal dasar yang dilatih
untuk atlet pemula. Pegangan yang baik akan sangat membantu saat mengumpan,
menerima, menggiring dan menembak bola. Langkah-langkah memegang stick adalah sebagai berikut:
1.
Posisi
tangan. Tangan kiri memegang di ujung stick.
Sedangkan tangan kanan memegang bagian tengah dari stick. Pegangan harus kuat guna memaksimalkan tenaga dari lengan
pada saat mengumpan dan menembak, kecuali pada saat indian dribble, pegangan tangan kanan agak sedikit dilonggarkan
untuk memutar stick.
2.
Posisi
badan dan tungkai. Lutut sedikit ditekuk sehingga punggung terlihat agak
membungkuk.
3.
Pandangan.
Dalam permainan hockey pandangan
tertuju ke bola pada saat mengumpan, menerima, menggiring dan menembak bola.
Saat menggiring, pandangan tidak boleh selalu ke arah bola, melainkan saat bola
dibawa menggiring ke suatu tempat pandangan berubah menjadi kearah yang dituju
dan melihat situasi sekeliling. Permainan modern saat ini pemain lebih jarang
melihat bola saat menggiring, mengumpan dan menembak bola karena tingkat
penguasaan bola yang tinggi dan feeling
yang baik serta sangat berguna untuk keefektifan permainan. Menurut Meng
(1996:20), menjelaskan bahwa “lagi ke
bawah tangan kanan memegang kayu, lagi lebih kekuatan dan kawalan dicapai,
tetapi keadaan yang membongkok itu akan mengurangkan kebolehan untuk meneliti
(scanning) ke hadapan”. Dari penjelasan di atas disimpulkan pandangan
kearah depan untuk melihat situasi sekeliling sangat penting dalam permainan hockey.
b.
Moving
with the ball - the dribbling skills: close dribble, loose dribble and indian
dribble
Pemain yang sudah berpengalaman memiliki teknik menggiring bola (dribble) yang baik. Dribble dalam permainan hockey
terdiri dari tiga cara, yaitu:
1.
Close dribble. Teknik close
dribble dilakukan dengan cara: bola di serong depan bisa dalam posisi forehand dan posisi backhand, bola rapat dengan stick
sehingga tidak ada jarak antara bola dan stick.
2.
Loose dribble. Teknik loose dribble ini sangat efektif untuk
serangan balik yang membutuhkan kecepatan lebih, karena menggiring dengan cara
ini bola sedikit dipukul ke arah tujuan saat berlari dengan jarak yang masih
bisa dikuasai sekitar maksimal 1 meter ke depan.
3.
Indian dribble. Teknik indian
dribble merupakan teknik dasar menggiring dalam permainan hockey karena cara ini sangat berbeda
dengan cara sebelumnya, yaitu bola dibawa ke kiri, ke kanan dan seterusnya di
depan badan. Pemain yang memiliki teknik indian
dribble yang baik akan sangat mudah untuk melewati lawan dan biasanya
pemain yang bagus dalam teknik ini dianjurkan di posisi penyerang karena
penggunaan teknik sangat tepat untuk melewati lawan dan melakukan penetrasi ke
dalam circle yang akan membuat
peluang besar untuk menembak bola ke gawang.
c.
Receiving and controlling the ball - the
trapping skills
Penguasaan teknik menerima dan menguasai bola merupakan hal yang penting
dalam permainan hockey. Teknik yang
baik sangat berguna untuk membangun penyerangan. Ada berbagai cara dalam teknik
menerima dan menguasai bola, antara lain: menerima dari depan, menerima posisi forehand, menerima posisi backhand, menerima dari belakang dan
menerima bola di udara.
Dasar dalam teknik ini adalah sebagai berikut: cara pertama (menerima
dari depan), kedua kaki menghadap kearah datangnya bola (dianjurkan kedua kaki
rapat), pandangan kearah bola dan mengikuti bola saat menuju kearah stick, posisi stick berada di tengah depan kedua kaki. Cara kedua (menerima
posisi forehand), posisi kaki bisa
sejajar ataupun satu kaki mengarah kearah bola dan kaki satunya bagian dalamnya
mengarah kearah bola, stick berada di
antara kaki sedikit dijauhkan dari badan, bagian dalam stick mengarah ke bola. Cara ketiga (menerima posisi backhand), persis dengan cara menerima
dengan posisi forehand, bedanya cara
ini dilakukan dengan posisi backhand,
cara keempat (menerima dari belakang), biasanya cara ini dilakukan apabila bola
yang datang menuju pemain yang terlanjur lari dahulu ke depan, biasanya dengan
menggunakan satu tangan yaitu tangan kiri untuk menerima bola. Cara kelima
(menerima bola di udara), posisi kaki bisa sejajar ataupun satu kaki di depan
dan satunya lagi di belakang, saat menerima bola memegang stick tidak terlalu kuat agar saat bola mengenai stick bola tidak memantul terlalu jauh.
d.
Distributing the ball - the passing skills:
push, hit, flick, scoop, reverse hit, reverse push
Teknik passing sangat banyak
dalam permainan hockey, antara lain: push,
hit, flick, scoop, reverse hit, reverse push. Dan masih banyak lagi teknik passing seperti dalam Mitchell-Taverner
(2004:24), terdapat teknik passing
yang tidak ada pada penjelasan sebelumnya yaitu slap: upright slap and flat slap. Semua teknik passing bisa digunakan untuk menembak ke gawang (goal shooting). Semakin banyak pemain
dapat menguasai teknik passing akan
membuat pemain tersebut memiliki banyak variasi dalam melakukan passing dan shooting.
Langkah-langkah dalam pelaksanaan teknik passing (push, hit, flick,
reverse hit, reverse push, flat slap) adalah:
1.
buka
kaki minimal selebar bahu, semakin lebar akan semakin baik untuk kuda-kuda.
2.
bola
berada di depan kaki depan sekitar sekitar 20-100 cm, lalu sedikit dimundurkan
kearah tengah badan.
3.
badan
mengarah ke samping, bukan kearah sasaran
4.
berat
badan berada di tengah badan.
5.
lakukan
gerakan passing, sesudah bola lepas dari stick,
lakukan gerakan lanjutan (follow-through),
bersamaan dengan arah badan berputar 90º kearah sasaran.
Berikut terdapat tambahan penjelasan khusus dari teknik passing:
1.
Push. Dalam teknik ini bola berada rapat dengan stick, awal posisi bola sebaiknya berada di depan kaki belakang
sekitar 50 cm, lalu sedikit dimajukan kearah tengah badan. Pegangan teknik push sama seperti pegangan dribble. Terdapat perbedaan teknik push dengan teknik passing yang lain.
Biasanya bola langsung dipukul dengan stick,
tetapi pada teknik ini bola didorong dahulu ke depan tanpa diikuti pergerakan
kaki. Jalankan bola sampai sejajar kaki depan lalu lepaskan bola dari perkenaan
stick. Keunggulan teknik ini adalah
sulit diprediksi arah bolanya sampai bola benar-benar terlepas dari stick dan bisa dilakukan dengan
tiba-tiba saat sedang indian dribble.
2.
Hit. Dalam teknik ini posisi bola berada di depan kaki depan sekitar 50 cm,
lalu sedikit dimundurkan kearah tengah badan. Pegangan dalam teknik hit adalah kedua tangan rapat. Pegangan
terbagi dua, yaitu: short grip dan long grip. Pegangan short grip yaitu kedua tangan rapat dari ujung stick diturunkan ke bawah sedikit sekitar 10-15 cm dari ujung stick. Sedangkan pegangan long grip yaitu kedua tangan rapat
diujung stick. Daya maksimal yang
dihasilkan menggunakan teknik ini bisa digunakan untuk passing jarak jauh, crossing
maupun shooting
3.
Flick. Dalam teknik ini bola berada rapat dengan stick. Pada saat akan melakukan passing,
berat badan berubah dari tengah kuda-kuda menjadi berat pada kaki belakang
bersamaan posisi stick sedikit dibuka
sehingga sedikit mengarah ke atas agar bola dapat naik ke udara saat passing dilakukan. Posisi bola berada di
depan kaki depan sekitar 50 cm, lalu sedikit dimundurkan kearah tengah badan.
Pegangan flick sama seperti pegangan dribble. Kegunaan flick bisa untuk passing
menaikkan bola setinggi di bawah lutut dan passing
melewati lawan yang tingginya bisa sampai 5-15 meter.
4.
Scoop. Dalam teknik ini bola berada rapat dengan stick. Pada saat akan melakukan passing,
berat badan berubah dari tengah kuda-kuda menjadi berat pada kaki belakang
bersamaan posisi stick sedikit dibuka
sehingga sedikit mengarah ke atas agar bola dapat naik ke udara saat passing dilakukan. Posisi bola berada di
depan kaki depan sekitar 20 cm. Pegangan scoop
sama seperti pegangan dribble.
5.
Reverse hit. Teknik ini serupa dengan teknik memukul (hit) pada poin nomor 2, perbedaannya
terletak pada posisi pemain, pada teknik hit
pemain memukul bola dalam posisi forehand,
sedangkan pada teknik reverse hit
pemain memukul dalam posisi backhand.
Teknik ini lebih sulit dari teknik hit
biasa, dikarenakan pemain hockey
jarang menggunakan posisi backhand
dalam bermain karena posisi backhand
merupakan posisi lemah dalam permainan hockey
dibandingkan posisi forehand yang
merupakan posisi kuat. Dalam teknik ini posisi bola berada di depan kaki depan
sekitar 50 cm, lalu sedikit dimundurkan kearah tengah badan. Pegangan dalam
teknik reverse hit adalah kedua tangan rapat. Pegangan terbagi dua, yaitu: short grip dan long grip. Pegangan short
grip yaitu kedua tangan rapat dari ujung stick diturunkan ke bawah sedikit sekitar 10-15 cm dari ujung stick. Sedangkan pegangan long grip yaitu kedua tangan rapat
diujung stick.
6.
Reverse push. Teknik ini serupa dengan teknik mendorong (push) pada poin nomor 1, perbedaannya
terletak pada posisi pemain, pada teknik push
pemain memukul bola dalam posisi forehand,
sedangkan pada teknik reverse push
pemain memukul dalam posisi backhand.
Dalam teknik ini bola berada rapat dengan stick,
awal posisi bola sebaiknya berada di depan kaki belakang sekitar 50 cm, lalu
sedikit dimajukan kearah tengah badan. Pegangan teknik push sama seperti pegangan dribble.
Teknik reverse push juga memiliki persamaan dengan teknik push, yaitu bola didorong dahulu ke depan tanpa diikuti pergerakan
kaki. Jalankan bola sampai sejajar kaki depan lalu lepaskan bola dari perkenaan
stick. Keunggulan teknik ini adalah
sulit diprediksi arah bolanya sampai bola benar-benar terlepas dari stick dan bisa dilakukan dengan
tiba-tiba saat sedang indian dribble.
7.
Slap: upright slap and flat slap. Dalam teknik ini posisi bola berada di
depan kaki depan sekitar 100 cm, lalu sedikit dimundurkan kearah tengah badan.
Teknik slap terbagi dua, yaitu: upright slap dan flat slap. Teknik upright
slap sangat efektif karena teknik ini tidak membutuhkan ruang yang besar
dan teknik ini bisa dilakukan dalam posisi berlari. Memang tenaga yang
dihasilkan tidak sama dengan teknik hit,
namun sangat efektif untuk gerakan mengeksekusi bola dengan cepat. Lain halnya
dengan flat slap. Teknik ini
memerlukan ruang yang besar untuk persiapan dan follow-through namun sangat mudah dikuasai pemain karena penampang stick yang digunakan lebih besar
dibandingkan semua teknik passing
yang lain. Posisi badan dalam teknik flat
slap lebih rendah dibandingkan semua teknik passing dan kuda-kuda kaki lebih lebar. Pada permainan hockey modern penggunaan teknik flat slap lebih sering digunakan
dibandingkan teknik passing yang
lain, karena lebih mudah dalam pelaksanaannya dan bahkan lebih kuat
dibandingkan teknik hit sekalipun.
e.
The dispossessions - the tackling skills:
lunge or poke tackle, block tackle and reverse tackle
Teknik merebut bola (tackle) dalam permainan hockey
ada tiga, yaitu: lunge or poke tackle,
block tackle dan reverse tackle. Teknik
dasar tackle adalah merebut bola dari
lawan tanpa menyentuh stick pemain
yang menguasai bola. Karena apabila stick
pemain yang melakukan tackle
menyentuh stick pemain yang menguasai
bola maka pemain yang melakukan tackle
mendapatkan pelanggaran. Jadi pemain harus bisa menunggu saat yang tepat untuk
melakukan tackle, yaitu pada saat
bola yang dikuasai lawan terdapat sedikit jarak dengan stick, pada saat itulah pemain segera melakukan tackle.
Berikut penjelasan dari teknik tackle:
1.
Lunge atau poke tackle. Dalam teknik
ini pemain bertahan berhadapan dengan pemain penyerang. Disaat bola yang
dikuasai pemain penyerang terdapat sedikit jarak dengan stick, maka saat itulah teknik ini dilakukan. Dalam Ten &
Haridas (2006:70),
teknik jenis ini disebut juga jab tackle.
Karena gerakannya yang menusuk dan cepat. Lunge atau poke tackle bukan merupakan tackle
yang kuat, namun mempunyai kelebihan dari segi kejutan dan pemain yang
melakukan tackle memiliki banyak
jarak dengan pemain yang menguasai bola dan aman dari segi keselamatan, berbeda
dengan teknik tackle yang lain yang
mengharuskan pelaksanaan tackle dalam
posisi yang dekat dengan pemain yang menguasai bola dan berbahaya dari segi
keselamatan.
2.
Block tackle. Dalam teknik ini pemain bertahan berhadapan
dengan pemain penyerang. Teknik block
tackle dilakukan dari depan dan dalam posisi forehand. Pemain yang akan melakukan tackle bergerak mengikuti pemain yang menguasai bola. Saat pemain
yang menguasai bola mendekati pemain yang akan melakukan tackle, saat itulah pemain tersebut melakukan tackle dengan cara meletakkan stick
dalam posisi rendah sampai hampir menyentuh permukaan lapangan. Pegangan dalam teknik tackle ini bisa menggunakan satu tangan yaitu tangan kiri dan
menggunakan kedua tangan. Pegangan block
tackle lebih baik menggunakan kedua tangan karena lebih kuat dalam
pertahanan.
3.
Reverse tackle. Dalam teknik ini pemain bertahan berhadapan
dengan pemain penyerang. Teknik reverse tackle
dilakukan dari posisi backhand.
Pemain yang akan melakukan tackle
bergerak mengikuti pemain yang menguasai bola. Saat pemain yang menguasai bola
mendekati pemain yang akan melakukan tackle,
saat itulah pemain tersebut melakukan tackle
dengan cara meletakkan stick dalam
posisi rendah sampai hampir menyentuh rumput. Pegangan reverse tackle bisa
menggunakan satu tangan yaitu tangan kiri untuk tackle cepat, tetapi lebih baik menggunakan kedua tangan karena
lebih kuat dalam pertahanan.
f.
Specialist skills: goal shooting and goal
keeping
Ketrampilan dalam permainan hockey
sangat banyak dan bervariasi. Menembak ke gawang (goal shooting) merupakan teknik yang harus dikuasai oleh setiap
pemain hockey terutama pemain yang
berposisi gelandang dan penyerang. Karena orientasi dalam
permainan hockey adalah membuat gol
sebanyak-banyaknya dengan memasukan bola ke gawang lawan dengan menggunakan stick dari daerah lingkaran tembak (circle). Semakin banyak melakukan shooting akan membuat peluang gol lebih
banyak.
Hal yang perlu
diperhatikan dalam pengembangan teknik shooting
adalah sebagai berikut: posisi, timing,
shooting dan naluri membuat gol.
Teknik goal shooting ada banyak variasi. Semua
teknik passing bisa digunakan untuk shooting, seperti: push, hit, flick, scoop,
reverse hit, reverse push dan slap. Selain beberapa
teknik di atas terdapat beberapa teknik khusus dalam teknik shooting. Menurut Anders (1999:92-98),
teknik shooting antara lain: “quick hit, deflection shot, dive shot, edge shot, chip shot”. Menurut Mitchell-Taverner (2004:73-82), opsi dalam teknik shooting antara lain: “push,
flick, reverse flick, scoop or lob, chip shot or undercut, squeeze hit,
deflecting, low reverse shot”.
Berikut adalah penjelasan beberapa teknik dalam goal shooting:
1.
Quick hit. Teknik quick hit
sama halnya dengan teknik hit dengan
pegangan short grip. Terdapat
beberapa faktor quick hit lebih baik
daripada hit pegangan long grip dalam shooting antara lain: pegangan pendek dalam quick hit lebih cepat dan mudah dalam melakukan eksekusi serta
hanya membutuhkan sedikit ruang untuk follow-through
dan merupakan pilihan tepat dalam pertahanan yang rapat.
2.
Deflection shot. Teknik deflection
shot merupakan teknik yang praktis dalam permainan hockey modern. Gol dinyatakan sah apabila bola ditembak dari dalam circle. Penggunaan teknik ini dilakukan
dengan cara meneruskan bola dari rekan yang melakukan crossing maupun shooting.
Teknik ini dikatakan praktis dengan arti pemain penyerang tidak perlu melakukan
shooting di dalam circle lalu membuat gol, tetapi cukup
dengan crossing dari luar circle lalu pemain penyerang melakukan deflection shot dengan meneruskan umpan
dari luar circle. Deflection shot bisa dilakukan dalam
posisi forehand maupun backhand. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam melakukan teknik deflection shot antara
lain: bola yang datangnya lambat tidak perlu dilakukan deflection
shot dan bola hanya diteruskan atau bukan dipukul atau ditahan.
3.
Dive shot. Teknik ini mirip dengan deflection shot tetapi terdapat perbedaan pada gerakan tambahan
yaitu dive shot dilakukan dengan
meluncur pada permukaan lapangan saat bola crossing
datang. Teknik dive shot digunakan
apabila bola berada jauh dari jangkauan pemain penyerang, berbeda dengan deflection shot yang datangnya bola
tidak terlalu jauh dari pemain penyerang.
4.
Chip shot atau undercut.
Pelaksanaan teknik chip shot atau undercut sama dengan teknik hit biasa, namun terdapat tambahan
gerakan karena bola dipukul ke udara bukan menyusur tanah, tetapi dengan posisi
stick sedikit dibuka agar bola
menjadi naik ke udara. Bola yang dihasilkan dari chip shot atau undercut
biasanya lebih cepat dibandingkan hit
biasa yang menyusur tanah karena di udara hambatan lebih sedikit dibandingkan
hambatan gesekan pada
permukaan lapangan.
5.
Squeeze hit. Pelaksanaan pada teknik squeeze hit pada dasarnya sama dengan teknik hit biasa, namun dalam pelaksanaan teknik ini pemain yang akan
melakukan shooting bergerak mundur
sedikit karena pemain bertahan melakukan tekanan, lalu dalam pergerakan mundur
tersebut setelah mendapatkan ruang lebih baik, lalu gerakan squeeze hit dilakukan.
6.
Edge shot. Teknik ini sangat populer dalam permainan hockey modern. Teknik ini dilakukan pada
posisi backhand dengan posisi badan
lebih rendah seperti gerakan passing slap. Perkenaan pada stick pun bukan di tempat biasa
perkenaan bola, tetapi di pinggir stick
sebelah kanan. Teknik shooting
menggunakan backhand dapat menjadi
alternatif apabila posisi forehand
sudah tidak memungkinkan dilakukan shooting.
Pemain hockey harus menguasai teknik shooting
maupun passing dalam posisi forehand dan backhand. Kebanyakan pemain hockey
hanya menguasai teknik dalam posisi forehand
saja, karena pada sebagian besar cabang olahraga
yang mengharuskan menguasai posisi forehand
dan backhand, posisi backhand merupakan posisi lemah dalam
olahraga hockey, sehingga saat harus
melakukan eksekusi gerakan seperti shooting
ataupun passing dalam posisi backhand pemain akan kesusahan dan hasil
gerakannya menjadi tidak maksimal. Padahal apabila penguasaan posisi forehand
dan backhand yang baik akan
memberikan opsi dan variasi lebih banyak dalam melakukan passing maupun shooting.
Posisi dan penggunaan shooting yang tepat di dalam circle perlu diperhatikan dalam shooting. Berikut terdapat gambar yang
menjelaskan teknik shooting yang
dapat dilakukan dalam berbagai area dalam circle.
Penggunaan teknik shooting tidak selalu berdasarkan teori,
karena dalam situasi bermain di lapangan shooting
dilakukan keluar dari teori yang dilatih dalam arti bola yang dipukul tidak
menjadi masalah apakah teknik itu benar atau tidak.
Semua posisi dalam permainan hockey memiliki tugas dan peranan
masing-masing. Seperti pemain bertahan bertugas menghalau penyerangan, pemain
gelandang bertugas mendistribusikan bola dan mengatur serangan serta pemain
penyerang bertugas menyelesaikan serangan dengan shooting. Tugas penjaga gawang pun tidak kalah penting. Bukan hanya
sebagai pelengkap dalam permainan saja, peran penjaga gawang bisa mempengaruhi
dan memberi semangat bagi pemain lapangan (pemain berposisi selain penjaga
gawang).
Semua pemain bisa mengembangkan
ketrampilan pada semua posisi, termasuk penjaga gawang. Penguasaan ketrampilan menjaga gawang (goal keeping) juga sangat penting.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam teknik goal keeping adalah sebagai berikut: gerakan, keseimbangan,
kemampuan menendang bola, kemampuan untuk menghadang bola pantulan (rebound), kemampuan untuk merebut dengan
meluncur (slide tackle), ketrampilan
mendistribusikan bola dan ketrampilan menahan bola.
Menurut Ten & Haridas (2006:95)
mengemukakan bahwa “kemahiran-kemahiran
menjaga gol boleh dibahagikan seperti: 1) cara asas berdiri dan pergerakan melintasi gol, 2) kemahiran menggunakan kaki atau ped-ped,
3) kemahiran menggunakan tangan atau
sarung tangan, 4) kemahiran
menggunakan tubuh badan dan 5) kemahiran
menggunakan kayu hoki”.
Dari penjelasan di atas dapat
disimpulkan ketrampilan pada posisi penjaga gawang seperti: teknik berdiri dan
bergerak di gawang, teknik menggunakan kickers
dan leg guards, glove, stick serta
penggunaan badan.
Berikut merupakan beberapa teknik
dasar dalam goalkeeping, antara lain:
1.
Block save. Teknik ini merupakan
gerakan paling dasar dalam posisi penjaga gawang. Kedua kaki dirapatkan dan
kedua tangan berada di samping pinggang. Bola ditahan menggunakan kickers atau leg guards, setelah bola ditahan lalu segera ditendang ke tempat
yang tidak ada lawan atau kearah rekan.
2.
Lunge save. Pada teknik ini bola
tidak lagi ditahan menggunakan kickers
atau leg guards, tetapi langsung
ditendang menggunakan kickers bagian
dalam.
3.
Dive save. Gerakan penyelamatan
dalam teknik ini adalah dengan posisi meluncur menyamping kearah bola.
Penyelamatan dilakukan dengan menggunakan stick
dan glove.
4.
Aerial save. Teknik ini sangat
menarik dalam goalkeeping.
Penyelamatan ini dilakukan penjaga gawang pada posisi di udara. Penyelamatan
bisa dilakukan menggunakan stick dan glove.
5.
Punch clear/sliding. Teknik ini sedikit
berbeda dengan teknik yang lain. Biasanya gerakan dilakukan saat bola telah di shooting lawan, namun dalam teknik ini
penjaga gawang segera berlari kearah bola yang sedang dikuasai lawan lalu
melakukan gerakan sliding kearah bola
menggunakan satu kaki.
6.
Split save. Teknik ini merupakan
teknik paling rumit diantara semua teknik dalam goalkeeping. Penyelamatan dilakukan dengan posisi split atau kedua kaki dibuka lebar dan
kaki yang menyentuh bola lurus ke samping.
Menurut Ten & Haridas (2006:94)
mengemukakan bahwa “seorang penjaga gol
memerlukan: 1) kemahiran
sukan: menggunakan kaki tangan, badan dan kayu, 2) kemahiran fisiologi: kepantasan, kekuatan, ketangkasan, fleksibiliti,
kordinasi tangan-mata dan imbangan, 3) kualiti
mental: konsentrasi, keyakinan dan tenang dan 4) kualiti sosial: kepemimpinan dan kerjasama”.
Dari penjelasan di atas dapat
disimpulkan bahwa seorang penjaga gawang memerlukan beberapa hal seperti:
ketrampilan fisik seperti: ketrampilan menggunakan kaki, tangan, badan dan stick, ketrampilan fisiologi: kekuatan,
kelentukan, kordinasi tangan-mata dan keseimbangan, kualitas mental:
konsentrasi, keyakinan, tenang, kepemimpinan dan kerjasama.
Daftar Pustaka
Cadman, John. (1985). Hockey The Skills of the Game.
Wiltshire: Crowood Press
Glencross, D.J. (1984). Hockey Coaching The Australian Way.
South Melbourne: Australian Hockey Association Ltd.
Meng, Yang Siow, et al. (1996). Hoki Manual Latihan Tunas Cemerlang.
Malaysia: Pustaka Delta Pelajaran Sdn. Bhd.
Ten, Helen and M.P. Haridas. (2006). Siri Sukan Popular Fajar Bakti: Hoki. Kuala Lumpur: Penerbit Fajar Bakti
Sdn.Bhd.
What's on the menu at the Casino at Charles Town Hotel and
BalasHapusThe Charles Town Hotel and Casino will host an evening 양산 출장샵 of 오산 출장마사지 local 성남 출장샵 and international music events 아산 출장안마 hosted by the MGM Resorts. 여수 출장안마